Siapa yang tak pernah menangis dalam hidupnya?
Sepertinya hampir tidak ada, bahkan ketika seorang bayi yang baru dilahirkan hampir semuanya menangis. Kalaupun ada yang tidak bisa menangis berarti ada sesuatu yang salah dalam dirinya.
Menangis kini tidak lagi didominasi kaum wanita. Laki-lakipun juga pernah menangis walau jarang yang ngaku . Asalkan ada alasannya, aku kira sah-sah saja menangis. ^_^
Kapan terakhir kita menangis?
Menangis .... ????
Menangis itu fitrah manusia kok ^_^
Bukan sebuah aib atau suatu hal yang memalukan. Menangis saja, meskipun itu tak membuat masalah menjadi selesai.
Mungkin terkadang kita tak sanggup berkata-kata lagi, mungkin juga tak ada orang yang bisa kita ajak bicara, atau karena kita tak sanggup lagi berbicara dengan siapapun. Hanya saja, itu Melegakan. Seolah masalah yang menggumpal di kepala kita, masalah yang menyesakkan hati kita, dan memenuhi ruang pikiran kita. Semua keluar bersama butiran airmata yang meluncur deras itu…
Satu hal yang terpenting, tidak setiap masalah juga harus diakhiri dengan tangisan. Menangis hanya kita perlukan ketika sudah pada puncaknya. Seperti bendungan yang sudah overload menyimpan cadangan air. Ya memang harus dikeluarkan…
Masalah dan ujian hidup itu mendewasakan kita,
Setuju ?.....
Maka dari itu tidak ada kebahagiaan yang selamanya dan tidak ada pula kesedihan yang selamanya. Jadi, menangislah sewajarnya…hanya untuk membuat ruang dalam diri kita menjadi lega saja.
Setelah menangis, biasanya kita akan merasa lebih lega (walaupun resiko mata bengkak, hehehe…) dan menjadi lelah karenanya.
Jangan sampai membuat tangisan dalam kehidupan kita yang seolah terdengar memilukan. Seolah kita manusia paling menderita di dunia ini.
Oh ... no …
Hidup itu untuk dinikmati, waktu tidak akan berhenti hanya untuk menunggu kita bersedih.
Tidak ada orang yang benar-benar kuat dan tegar dalam hidupnya, tapi yang ada adalah orang yang bisa bertahan dan kemudian bangkit untuk kemudian mau dan memilih melanjutkan hidupnya.
Seperti kata seorang teman, “Keep Moving Forward, Until The End….!”
Jadi ....
Menangislah akan dosa2 yang pernah kita perbuat , Jangan Nangis bila di putus cinta..
Allah swt lebih suka menangisnya seorang Pendosa , Satu tetesan air Mata akan Memadamkan api Neraka yg luasanya seperti Lautan..
Menangislah jika menangis adalah penyejuk rindu akan perjalanan akhirat,
Menangislah .... tapi jangan menangisi untuk mempertanyakan keadilan Tuhan dalam ekspresi ratapan, serta reaksi ketidak yakinan atas kebesaran Yang Maha Besar.
Dengan atau tanpa air mata, tangis tetaplah tangis yang mengekspresikan perasaan atas kenyataan, atas keadaan.
Rasulullah SAW juga telah mencontohkan pada kita bagaimana ciri menangis yang dibenarkan dalam Islam.
Ada 2 ciri tangis Rasulullah, yakn i:
1 . Tidak berlebihan
2. Motivasinya positif.
Ibnu Qayim Al-Jauziyah menyatakan bahwa tangis Rasulullah sejenis dengan senyum beliau. Tidak disertai sedu-sedan, suara menggerung, apalagi berguling-guling di tanah, sebagaimana senyum beliau yang sederhana, tidak sampai terbahak. Tangis beliau hanya berupa air mata yang menetes dari kedua matanya dan di dada beliau terdengar seperti ada air yang mendidih seperti di kuali.
Tangis beliau pun motivasinya positif. Kadang tangis beliau berupa kasih sayang terhadap mereka yang meninggal, kadang karena luapan kasih sayang terhadap keadaan umatnya, kadang saat menyimak Al-Qur’an dibaca, kadang karena perasaan takut kepada Allah SWT ketika sedang menghadapkan wajah, pikiran dan perasaannya kepada-Nya di penghujung malam. Dan yang terakhir inilah tangis beliau yang paling banyak.
Selamat Menikmati kehidupan yang sudah Allah sajikan pada kita ^_^
SEMOGA ARTIKEL INI BERMANFAAT
✿(̆̃̃¤. ¸¸.-"¯`♥♥♥*•.*✿(̆̃̃¤. ¸¸.-"¯`♥♥♥
(⁀‵⁀) ..•❤•.¸✿ ✿.Salam Santun Erat Silaturahmi ❀
`⋎´✫¸.•°*”˜˜”*°• Ukhuwah Fillah ♥❀
..✫¸.•°*”˜˜”*°•. ♥
☻/ღ˚ •。* ˚✰˚ ˛★* 。 °♥✿.❀
/▌*˛˚ღ •˚ ✰* ★*
Keep Spiriit... Keep Istiqomah.. Keep Smile...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar